Kelurahan Mlokomanis Kulon, Wonogiri (01/08) – Pelatihan ecoprint adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang relatif sederhana, tetapi menghasilkan motif unik dan otentik. Prinsip pembuatan totebag ecoprint dilakukan melalui kontak langsung menggunakan daun, bunga, batang, atau bagian tumbuhan lain yang dapat memberikan warna alami pada kain. Hasil dari ecoprint bervariasi tergantung pada jenis tumbuhan yang digunakan, teknik aplikasi, dan bahan dasar.
Salah satu kegiatan upaya pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Mlokomanis Kulon yaitu dengan pelatihan ecoprint sebagai program kerja monodisiplin oleh salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024, Viona Izmi Ardisya, program studi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika dibawah arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn., yakni “Pelatihan Ecoprint: Solusi untuk Pemberdayaan Masyarakat”
Sasaran utama pelatihan ini adalah ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Kelurahan Mlokomanis Kulon. Pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah daun sebagai bahan baku untuk menciptakan produk yang bernilai jual, serta meningkatkan kemampuan dan kreativitas warga dalam berwirausaha dengan menggunakan bahan-bahan alam yang mudah ditemui. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan memperkuat ekonomi lokal.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK agar dapat membuat produk kerajinan yang ramah lingkungan dan unik. Ecoprint tidak membutuhkan modal yang besar, hanya dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang ada di sekitar. Ecoprint dapat dilakukan pada media kain atau totebag untuk tas belanja.
Kegiatan program monodisiplin ini diikuti oleh puluhan ibu-ibu PKK secara antusias di kediaman ketua RW 05, Dusun Pencil, Kelurahan Mlokomanis Kulon yang dilaksanakan pada Kamis, 1 Agustus 2024. Pelatihan ini menggunakan metode pounding atau metode pukul pada media tote bag. Metode pounding dipilih karena merupakan metode yang lebih singkat dan mudah untuk dilakukan.
Kegiatan pelatihan ecoprint kepada ibu-ibu PKK di Kelurahan Mlokomanis Kulon, Kamis (01/08) (Dok. Viona Izmi Ardisya)
Proses pembuatan ecoprint ini dilakukan pada tas berbahan blacu. Totebag tersebut disediakan oleh mahasiswa, bersama dengan alat dan bahan lain yang dibutuhkan untuk membatik ecoprint, seperti tawas, plastik, serta panduan cara membatik ecoprint. Para ibu yang berpartisipasi tidak perlu membawa alat pemukul, karena sudah disediakan oleh mahasiswa. Sementara itu, daun-daun yang digunakan diperoleh dari lingkungan sekitar. Berbagai jenis tumbuhan dibawa oleh peserta pelatihan ecoprint, termasuk daun jati, daun pepaya jepang, dan daun kelor.
Pembuatan Ecoprint dalam kegiatan ini dapat diselesaikan hanya dalam waktu sehari. Mulai dari persiapan kain dan dedaunan yang diperlukan, penyusunan daun di atas kain yang telah disiapkan hingga tahap pengukusan. Ecoprint sendiri sama sekali tidak menggunakan bahan sintetis dalam pembuatannya. Hasil dari ecoprint sangat beragam sesuai dengan kreativitas peserta yang berpartisipasi. Terdapat beberapa hadiah yang disiapkan oleh mahasiswa untuk kelompok ibu-ibu yang memiliki hasil karya ecoprint terbaik.
Hasil ecoprint pada media tote bag berbahan blacu kepada ibu-ibu PKK, Kamis (01/08) (Dok. Viona Izmi Ardisya)
“Saya senang sekali dapat mengikuti pelatihan ecoprint di dusun kami. Banyak sekali ilmu baru yang dapat dipetik, seperti dapat memanfaatkan dedaunan yang ada di sekitar rumah. Ecoprint dapat menghasilkan hasil karya yang unik” Ujar Yanti, selaku anggota PKK di Kelurahan Mlokomanis Kulon.
Penulis: Viona Izmi Ardisya (Mahasiswa Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika)
Editor: Jundia/Potlot