POTLOT – Dalam era digital yang semakin pesat, penggunaan handphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Namun, dibalik kemudahan yang ditawarkan, terdapat kekhawatiran mengenai dampak negatif radiasi yang dihasilkan oleh perangkat elektronik ini. Menyadari pentingnya edukasi mengenai bahasa radiasi, Nur Alyanita Leilani Anandari, mahasiswa S1 Fisika UNDIP dari tim KKN II 2024, menginisiasi program edukasi bertajuk “Bijak Gunakan Handphone: Waspada Bahaya Radiasi”. Program ini dilaksanakan di Balai Desa Mojorejo pada Minggu, 28 Juli 2024 dan diikuti oleh sekitra 35 ibu-ibu PKK Desa Mojorejo.
Berdasarkan program kerja yang diangkat ini, Alya ingin memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat mengenai dampak negatif radiasi handphone serta cara-cara meminimalisir risikonya.
Dalam paparannya, Alya menjelaskan secara rinci mengenai jenis-jenis radiasi yang dihasilkan oleh handphone, efek jangka pendek dan panjang paparan radiasi terhadap kesehatan, serta standar keamanan yang telah ditetapkan. Selain itu, ia juga memberikan tips-tips praktis untuk mengurangi paparan radiasi, seperti membatasi durasi penggunaan handphone, menjaga jarak antara handphone dengan tubuh, tidak meletakkan handphone di bawah bantal saat tidur, dan menggunakan headset saat menelepon.
“Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya radiasi handphone sehingga mereka dapat menggunakan handphone secara bijak dan aman,” ujar Alya.
Program kerja yang dilakukan menggabungkan penyampaian materi presentasi yang interaktif serta melalui pendekatan visual yang lebih menarik dengan menempelkan poster-poster informatif. Poster-poster tersebut berisi infografis yang dipahami, tips-tips praktis, dan gambar yang menarik perhatian.
Harapan dari program kerja yang dijalankan ini dapat tersampaikan secara efektif dan berkesan serta dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Mojorejo untuk hidup lebih sehat dengan meminimalisir risiko paparan radiasi handphone.
Penulis: Nur Alyanita Leilani Anandari (Mahasiswa Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika)
Editor: Naqiya Zelda/Potlot