POTLOT – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja multidisiplin bertajuk “ Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring dari Daun Singkong” pada tanggal 8 Agustus 2024 di Balai Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan Perangkat Desa Jatibatur dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui peningkatan nilai guna potensi-potensi desa yang ada, khususnya daun singkong. Daun singkong sendiri merupakan komoditas yang jarang dimanfaatkan di Desa Jatibatur. Sehingga, dirasa perlu adanya inovasi baru demi mewujudkan masyarakat yang maju dan potensial.
Dalam acara pelatihan tersebut, mahasiswa Tim KKN Desa Jatibatur mengajak partisipan secara persuatif untuk berkontribusi dalam pembuatan sabun cuci piring tersebut. Dalam penyampaian materi tersebut berfokus pada bagaimana khasiat dari daun singkong, kandungan dalam daun singkong, manfaat daun singkong, dan prosedur pengolahan daun singkong menjadi bahan dasar sabun cuci piring. Dalam acara pelatihan tersebut disampaikan pula bagaimana prosedur pembuatan sabun cuci piring daun singkong mulai dari alat dan bahan yang perlu dipersiapkan dalam bentuk leaflet yang dibagikan secara langsung kepada partisipan yang hadir.
Para partisipan yang mengikuti praktik pembuatan sabun cuci piring yang dilaksanakan di balai desa antusias mengikuti materi dengan pemanfaatan daun singkong tersebut karena memang inovasi tersebut belum familiar di kalangan masyarakat Desa Jatibatur. Mahasiswa KKN mengadakan diskusi interaktif dengan para ibu PKK yang penasaran dengan pelatihan tersebut.
Program kerja ini sukses mendapat simpati dari masyarakat Jatibatur melalui pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan usai pemaparan pelatihan pembuatan sabun cuci piring tersebut. Program kerja ini bahkan diterima dengan baik oleh masyarakat karena penyampaian informasi yang komprehensif.
Pengolahan ekstrak daun singkong menjadi sabun cuci piring cair ini memang relevan dengan mata pencaharian masyarakat Desa Jatibatur yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Selain itu, sabun cuci piring ini pun nantinya dapat berguna bagi kebutuhan sehari-hari dan ramah lingkungan.
Berdasarkan keterangan dari Ibu Lurah selaku ketua PKK sangat mengapresiasi inovasi baru para mahasiswa KKN UNDIP terkait dengan praktik pembuatan sabun cuci piring tersebut dengan turut berkontribusi sebagai salah satu partisipan yang mencoba praktik pembuatan sabun cuci piring tersebut. Beliau juga menyampaikan bahwa pengolahan sabun cuci piring ini akan dicoba kembali oleh tim ibu-ibu PKK dan dijanjikan pasti akan berkelanjutan.
Penulis: Wulandari Putri Maharani (Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro)
Editor: Renata Jati Nirmala