Menu

Mode Gelap
 

Perkaya Gizi MPASI Si Buah Hati dengan Puding Berbahan Dasar Buah Naga

Gambar 1. Mahasiswa KKN dengan para ibu hamil saat kelas ibu hamil Desa Botekan (Dok.Pribadi)

Pemalang (25/07/2024) Meskipun saat ini Kabupaten Pemalang sudah menduduki peringkat ke-dua dari 35 Kabupaten/Kota Jawa Tengah dengan jumlah kasus stunting terendah, hal tersebut tidak boleh membuat segenap masyarakat lengah. Penurunan angka stunting harus terus diupayakan, terutama oleh seorang ibu, penentu utama dalam tumbuh kembang bayi. Fase dimana bayi harus menerima MPASI merupakan salah satu fase krusial, maka dari itu MPASI yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi per hari nya.

Dilansir dari alodokter.com, dalam satu buah naga memiliki kandungan 10 gr serat, 5 gr protein, 39 mg kalsium, 42 mg fosfor, 1,2 mg zat besi, 384 mg kalsium, dan 3 mg vitamin C. Kandungan-kandungan yang ada membuat buah naga sangat cocok untuk menjaga imunitas tubuh sehingga dipilih sebagai bahan dasar pembuatan MPASI. Sementara itu, tekstur puding merupakan tekstur yang cocok dikenalkan kepada bayi yang sudah menginjak 9 bulan. Hal ini dikarenakan selama perjalanan MPASI, bayi harus mengenal berbagai macam tekstur makanan.

Pelatihan tata cara pembuatan puding buah naga dilaksanakan pada hari Sabtu (25/07/2024) di ruang PKK Desa Botekan yang bertepatan dengan kelas ibu hamil yang diadakan rutinan oleh Posyandu Desa Botekan. Pengisian materi dilakukan oleh Rizka Adinda Diva, mahasiswa KKN jurusan Bioteknologi. Pelatihan ini dihadiri oleh 12 partisipan ibu hamil dari 22 undangan yang sudah disebar.

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh pihak PKK lalu dilanjut dengan pemberian informasi oleh bidan desa. Masuk ke acara inti, mahasiswa KKN menjelaskan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat MPASI berupa puding buah naga ini, yang melibatkan bahan satu buah naga utuh, 800 ml susu formula, 2 sdm gula, dan ½ bungkus plain nutrijell. Tata cara pembuatan puding tidak dipraktekkan secara langsung, namun dijelaskan secara lisan oleh mahasiswa KKN sembari para ibu hamil mencoba puding buah naga yang sudah disajikan sebelumnya.

Gambar 2. Mahasiswa KKN memberikan tata cara pembuatan MPASI puding (Dok.Pribadi)

Rangkaian pengisian materi diakhiri dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa KKN dengan partisipan. “Apakah buah naga bisa diganti dengan buah lain?” tanya salah seorang partisipan. Rizka, selaku mahasiswa KKN menjawab, “Tentu saja bisa Bu, namun bahan-bahan lain harus disesuaikan juga takarannya, mengingat setiap buah memiliki kadar air dan gula yang berbeda”.

Output berupa pudding pada program kerja ini dikatakan enak oleh para partisipan. “Enak, tapi (puddingnya) kurang manis. Untuk bayi pas lah ya”. ucap salah satu kader posyandu setelah kelas ibu hamil selesai. Program kerja ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting, meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya MPASI sebagai salah satu penunjang perkembangan anak, memperluas pengetahuan para Ibu terkait olahan MPASI, dan menambah kreativitas para Ibu dalam membuat MPASI agar si buah hati tetap mau memakan MPASI yang disediakan.

Penulis: Rizka Adinda Diva (Mahasiswa Program Studi Bioteknologi, Fakultas Sains dan Matematika)

Editor: Erna/POTLOT