Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. UNESCO juga mengatakan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,0001 persen. Selain minat baca masyarakat Indonesia yang sangat rendah, kemudahan akses yang ditawarkan media teknologi juga menimbulkan banyak hal negatif jika tidak digunakan dengan bijak dan benar. Perkembangan teknologi informasi saat ini telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Aspek ekonomi, sosial, budaya hingga pertahanan dan keamanan saat ini sudah dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi. Hal ini mengakibatkan terjadinya pembaruan-pembaruan yang mulai mengadaptasikan teknologi informasi di dalamnya.
Apa itu Literasi Digital?
Di era modern ini literasi digital begitu penting bagi masyarakat khususnya untuk yang belum melek digital. Literasi digital merupakan kemampuan dan keterampilan mengakses, menerima, memahami, menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan, serta memanfaatkan informasi menggunakan media teknologi informasi digital dalam kehidupan sehari-hari secara positif, bijak, dan tepat. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini mempermudah penyebaran informasi ke berbagai wilayah, bahkan informasi menyebar dengan cepat sampai ke semua belahan dunia. Ledakan informasi juga merupakan pertanda dari peluang dan tantangan yang akan dihadapi manusia di masa depan. Dengan adanya literasi digital membantu kita dalam mengantisipasi perkembangan teknologi yang cepat dan perubahannya, serta meningkatkan kemampuan memahami dan menanggapi situasi yang ada, terutama di masa kini yang kegiatannya banyak dilakukan secara daring melalui media digital. Literasi digital membantu membangun sumber daya manusia yang berkualitas dengan melatih kemampuan individu untuk mencerna informasi dan menyampaikan melalui teknologi digital. Kemampuan literasi digital ini tentu juga dapat dijadikan sebagai kesiapan atau kompetensi tersendiri dalam beradaptasi dan bersaing dalam masyarakat di era digital.
Dampak Negatif Kurangnya Literasi Digital
Dampak negatif yang dapat timbul dari kurangnya literasi digital seperti maraknya penyebaran berita hoaks, penipuan belanja online, perundungan siber, ujaran kebencian dengan memberikan komentar-komentar yang bersifat menghina atau mencela dan ditujukan kepada orang-orang tertentu, serta radikalisme. Di sinilah peran penting literasi terhadap masyarakat dalam menunjang keseimbangan berteknologi. Dalam era globalisasi saat ini sudah seharusnya mengimplementasikan budaya melek literasi digital di berbagai tempat lebih cepat meningkat, mengingat adanya media teknologi yang mempermudah akses ke berbagai bentuk literasi. Peningkatan budaya literasi akan berdampak positif pada kemampuan seluruh masyarakat Indonesia untuk berpikir rasional dan kritis dalam merefleksikan kehidupan sehari-hari, terutama ketika menghadapi tantangan globalisasi. Indonesia juga dapat membangun sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas ketika generasi penerus dan generasi muda mengimplementasikan budaya literasi yang membantu mewujudkan pemerataan pendidikan, meningkatkan keterampilan, menghadapi tantangan globalisasi, serta meningkatkan pemahaman intelektual untuk mengubah taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik.
(Amalia/POTLOT)