POTLOT – Gerakan Rakyat Menggugat Jawa Tengah lakukan aksi demo pada Kamis (08/09). Aksi kali ini dilakukan karena merasa pemerintah tidak lagi mendengarkan suara rakyat, padahal rakyat telah bersatu menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi dan fokus kepada pemulihan ekonomi, terkhusus rakyat kecil dan kesejahteraan para buruh. Menilai kondisi negara yang semakin jauh dari demokrasi. Ada empat tuntutan yang ingin disampaikan. Tuntutan itu diantaranya:
- Tolak Kenaikan harga BBM
- Berantas Mafia Migas dan Tambang
- Tunda Pengesahan RKUHP dan revisi pasal pasal bermasalah
- Tuntaskan kasus pelanggaran HAM
Aksi yang dilaksanakan di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah diawali dengan massa aksi UNDIP yang berkumpul di Stadion UNDIP pada pukul 10.00 WIB. Untuk massa aksi dari FSM UNDIP diatur oleh Korlap FSM yaitu Andre dari Bidang Sospol BEM FSM. Massa dari FSM sendiri terbagi menjadi 2, massa pertama ikut berkumpul di Stadion UNDIP pada pukul 10.00 WIB, dan kemudian disusul massa kedua yang berangkat pukul 14.00 WIB bersama dengan massa dari FKM UNDIP dengan titik kumpul di Stadion UNDIP.
Estimasi massa yang datang diperkirakan mencapai 1000 orang. Aksi diisi dengan menyanyikan lagu Buruh Tani, Mars Mahasiswa, dan beberapa lagu lainnya. Aksi juga dipenuhi dengan orasi yang dilakukan oleh mahasiswa. Orasi yang disampaikan tidak jauh berbeda dari poin tuntutan yang diinginkan.
Keberjalanan aksi yang pada awalnya cukup kondusif membuat beberapa mahasiswa mampu untuk mengerjakan laporan tugas di tengah keberjalanan aksi. Hal ini membuktikan bahwa semangat mahasiswa untuk kuliah dan menyuarakan suara rakyat tidak pernah pudar dan berada di posisi yang seimbang.
Pada akhirnya, aksi berjalan dengan cukup damai, walaupun masih ada hal-hal diluar dugaan. Namun, sampai dengan aksi ini selesai tidak ada tanggapan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Tengah ataupun pihak terkait lainnya terhadap tuntutan aksi. Diharapkan Gubernur Jawa Tengah dan jajaran terkait dapat mendalami isi dari tuntutan kali ini.
(Atika/POTLOT)
