Menu

Mode Gelap
 

Berita · 10 Agu 2023 05:54 WIB

Logo Produk Sabun Cuci Piring Home Industry dengan Tema Aksara Jawa: Kombinasi Aksen Menarik dan Makna Tersendiri


Logo Produk Sabun Cuci Piring Home Industry dengan Tema Aksara Jawa: Kombinasi Aksen Menarik dan Makna Tersendiri Perbesar

Gambar mahasiswi KKN Tim II Undip Desa Puron disaat acara peluncuran desain logo sabun cuci piring bertemakan Aksara Jawa

Sumber foto: Dokumen Pribadi

Sukoharjo [08/08/2023]. Desa Puron merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo yang memiliki beragam jenis olahan produk khususnya pada Home Industry. Hal tersebut dikarenakan mayoritas masyarakat Desa Puron merantau, sehingga para masyarakat lain, khususnya ibu-ibu rumah tangga berinovatif untuk membuat kegiatan yang berguna dan bermanfaat, contohnya beragam olahan produk Home Industry seperti jamu tradisional, susu kedelai, pembuatan batik, tempe benguk, dan sabun cuci piring. Salah satu produk unggulan dari masyarakat Desa Puron khususnya para ibu rumah tangga adalah sabun cuci piring.

Seperti halnya pada hari 31 Juli 2023, sejumlah masyarakat Desa Puron melaksanakan acara peluncuran sebuah logo produk sabun cuci piring yang berbeda dari biasanya. Home industry lokal yang langsung diampu oleh UP2K Mawar Desa Puron atau Ibu-ibu PKK telah menghadirkan produk unggulannya yakni sabun cuci piring yang menarik perhatian banyak mata dengan desain logo yang mengusung tema aksara Jawa yang memberikan aksen menarik dan makna tersendiri.

Dalam acara peluncuran yang diadakan di posko mahasiswa KKN Tim II Undip tersebut, dapat disaksikan bagaimana mahasiswi Undip memperkenalkan desain logo baru yang begitu berbeda dari kompetitornya. Logo tersebut menggabungkan antara sentuhan klasik aksara Jawa dengan elemen modern, sehingga logo tersebut dapat menciptakan harmoni yang unik dan menarik. Selain itu, mahasiswi Undip memilih untuk mendesain ulang logo sabun cuci piring ini adalah untuk memasarkan produk Home Industry tersebut ke ranah lingkup pasar yang lebih luas lagi, sebab dari beberapa sumber masyarakat khususnya yang mengolah sabun cuci piring, mengatakan bahwa produk ini terkendala pada pemasaran saja, jadi dalam melakukan pembaharuan inovatif produk sabun cuci piring, maka logo tersebut didesain ulang bersama kemasannya sekaligus.

Logo yang terdapat pada sabun cuci piring tersebut diberi nama “Wandoom” (Wangun Pandum). Berbicara mengenai makna di balik desain logo ini, mahasiswi Undip menjelaskan bahwa aksen Aksara Jawa yang terdapat di dalam logo sabun cuci piring memiliki pesan yang sederhana dan tetap lekat dengan kearifan lokal. Kata ‘Wandum’ dapat diartikan sebagai kecocokan, membangun, wewangian, yang mana ada pada beberapa arti dalam bahasa Jawa. Sedangkan kata ‘Pandum’ dapat diartikan sebagai pembagian, maksudnya semua pemberian dari Tuhan berupa ridho, rezeki, dan lain sebagainya. Kemudian dua kata tersebut dijadikan menjadi satu kesatuan yang utuh kemudian menjadi kata “Wandoom” sebagai nama logo sabun cuci piring olahan Home Industry Desa Puron yang dibuat untuk memiliki kecocokan terhadap proses pembuatannya, serta dibangun dengan hati yang bersih, dan ikhlas, sehingga produk tersebut memiliki keberkahan dari Tuhan.

Mahasisiwi Undip juga ingin menampilkan bahwa produk Home Industry sabun cuci piring UP2K Mawar Desa Puron bukan hanya sekedar produk sabun cuci piring biasa, melainkan juga sebuah produk yang dapat merefleksikan nilai-nilai budaya dan tradisi yang mereka banggakan. Selain makna filosofisnya, penggunaan aksara Jawa juga memberikan aksen estetika yang menarik. Huruf-huruf yang artistik dan terkesan misterius ini memberikan daya tarik tersendiri pada logo tersebut. Dikombinasikan dengan pilihan warna yang cerah dan kontras, logo ini dengan mudah dapat menarik perhatian konsumen di pasar yang padat persaingan.

Berkat perpaduan yang cerdas antara tema tradisional dan tampilan modern, logo produk sabun cuci piring Home industry ini diharapkan dapat mencuri hati konsumen dan membuka pintu kesempatan baru dalam dunia bisnis. Selain itu, upaya dari mahasiswi Undip tersebut dalam melestarikan budaya lokal melalui desain logo ini mendapat apresiasi dari masyarakat.

Dalam kesempatan ini, ia juga sempat berbicara dengan salah satu perwakilan dari Ibu-ibu PKK yang turut hadir dalam acara peluncuran logo tersebut yang bernama Bu Karya. Beliau mengungkapkan rasa antusiasme terhadap peluncuran logo sabun cuci piring tersebut. Selain itu, Bu Karya sendiri dan Ibu-ibu PKK yang lainnya merasa bahwa produk ini memiliki daya tarik yang lebih kuat dan mampu memberikan kesan yang mendalam di benak konsumen. Para kader dan Ibu-ibu PKK juga berharap bahwa logo ini akan menjadi langkah awal dalam meraih popularitas yang lebih luas dan menjadikan produk mereka sebagai salah satu pilihan utama di hati konsumen. Melalui upaya yang kreatif dan berani ini, Home industry lokal yang masih beroperasi lancar tersebut, telah membuktikan bahwa kesederhanaan dan kearifan lokal mampu menciptakan daya tarik yang tak terlupakan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif. Dengan semangat dan semangat baru, logo produk sabun cuci piring Home industry dengan tema Aksara Jawa ini siap berkompetisi di pasar dan memberikan aksen menarik serta makna tersendiri bagi para konsumen yang mencintai dan mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia. (Ajeng Fitriningsih/Tim II KKN Undip Desa Puron)

Artikel ini telah dibaca 65 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Supernova 2024 sebagai Langkah Lahirnya Penerus Dakwah

17 Juni 2024 - 16:20 WIB

Peresmian Muladi Dome: Gedung Serba Guna Terbesar di Jawa Tengah Milik Universitas Diponegoro

12 April 2024 - 09:22 WIB

Perayaan Idul Fitri: Kisah Inspiratif di Balik Perayaan Idul Fitri yang Mengharukan

11 April 2024 - 07:43 WIB

Gempa Bumi Tuban-Bawean : 2.393 Rumah Rusak, 9.648 Orang Mengungsi

25 Maret 2024 - 18:50 WIB

SAH! KPPR FSM TETAPKAN KETUA-WAKIL BEM FSM DAN SENATOR FSM 2024

16 Januari 2024 - 14:27 WIB

FSM BERGERAK MENCARI PENGGANTI ‘IBU’, RAPOR MERAH DI AKHIR KEPEMIMPINAN?

21 November 2023 - 09:10 WIB

Trending di Berita