POTLOT – Melalui Instagram @smundip, Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro mengumumkan adanya pemanggilan kembali Ketua BEM Undip dan jajaran BPH ODM Undip terkait permasalahan yang terjadi di Orientasi Dipo Muda (ODM) 2023, pada Jum’at, 08 September 2023. Sebelumnya, pemanggilan ini telah dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada 29 Agustus dan 03 September 2023. Pada pemanggilan ketiga ini, Senat Mahasiswa Undip turut mengundang Rektorat Undip, Ketua UKM Undip, Ketua SM Fakultas/Sekolah Vokasi, Ketua BEM Fakultas/Sekolah Vokasi, dan LPM se-Undip untuk turut hadir pada forum secara daring melalui Zoom Meeting.
Setelah pembukaan forum, Naufal Aziz atau akrab dipanggil Aziz, selaku ketua SM Undip 2023, langsung melontarkan pertanyaan kepada pihak Panitia ODM Undip 2023 terkait adanya perubahan penambahan atau pengurangan dana pada rancangan anggaran. “Ada penambahan anggaran, tapi tidak ada pengurangan”, tutur Rayyan Nanda S. L., selaku Ketua ODM Undip 2023.
Selanjutnya, Aziz mengungkapkan kekecewaannya pada Panitia ODM perihal anggaran yang kurang dijelaskan secara detail mengenai pemasukan dan pengeluarannya. Menyikapi kekecewaan ini, Dea Tara Prawesti, selaku Kepala Bidang Keorganisasian Pengembangan Sumberdaya Manusia BEM Undip 2023, membeberkan bahwa terhitung sejak tanggal 25 Agustus 2023, laporan telah dibuat sedemikian rupa serta telah diinvestigasi langsung di lapangan oleh pihak SM Undip dan hal ini dapat dikonfirmasi langsung ke pihak ketiga atau pihak sponsor. Namun, tanggapan ini justru mengundang adanya ‘saling tunjuk-menunjuk’ dan melempar bukti antara pihak SM Undip dan pihak Panitia ODM.
Dokumentasi LPM POTLOT
Kemudian, dari pihak SM Undip juga menyampaikan adanya bukti pemalsuan transaksi bensin dan meminta penjelasan pada pihak Panitia ODM. “Dari panitia terpaksa untuk melengkapi semua bukti yang ada karena adanya desakan oleh teman-teman senat. Kami dipaksa untuk menyelesaikan semuanya dalam lima hari yang seharusnya lima bulan, sampai diteror (disuruh melengkapi bukti segera), padahal waktunya juga tidak banyak. Namun, jika dari kalian (SM Undip) tidak percaya pada bukti kami, silakan kalian langsung cross–check ke pihak ketiga, akan saya berikan kontaknya (pihak ketiga) karena kami bisa pertanggungjawabkan.” jelas Rayyan.
Dea Tara lalu menambahkan, “Dari kemarin saya hanya diam, sekarang ada yang harus saya bicarakan. Untuk kesalahan, kami memang mengakui adanya kesalahan dan kami memohon maaf. Tapi untuk bukti silahkan kalian cross–check, tidak ada yang dipalsukan.” Kemudian, ia melanjutkan, “Dalam lima hari kami pun mengulur-ulur waktu, kenapa? Biasanya lima bulan, lah ini cuma lima hari.” Dea Tara juga sempat mengutarakan pandangannya terhadap permintaan pengumpulan bukti oleh SM Undip yang dirasa terlalu cepat dan sulit karena melibatkan pihak ketiga. Namun, Dea Tara menjelaskan bahwa dari pihak Panitia ODM akan selalu berusaha melengkapi bukti-buktinya.
Di akhir kegiatan pemanggilan tersebut, pihak SM Undip menegaskan bahwa Panitia ODM telah melakukan pelanggaran terkait sistem keuangan yang seharusnya transparan serta diduga terdapat adanya penyelewengan penggunaan dana pada kegiatan ODM Undip yang berlangsung pada Agustus lalu. SM Undip pun meminta Panitia ODM untuk segera menyampaikan permintaan maaf kepada pihak Universitas Diponegoro dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam setelah kegiatan pemanggilan tersebut dan permintaan maaf kepada mahasiswa baru Universitas Diponegoro tahun 2023 dalam bentuk video.
Selain itu, rencana pengadaan musyawarah mahasiswa sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penyelewengan keuangan oleh pihak Panitia ODM pun disampaikan oleh SM Undip. Rekomendasi terkait pencabutan jabatan dan pemberian sanksi akademik kepada beberapa pihak terkait juga telah disampaikan kepada Rektor pada Jumat (08/09).
(Nasywa & Widuri/POTLOT).
